Selasa, 08 Desember 2015

Pengelolaan Limbah Padat

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pencemaran lingkungan meningkat dengan meningkatnya jumlah penduduk, bertambah dan beraneka ragamnya industri.Namun prasarana untuk mengolah limbah tidak berkembang sepesat pertambahan limbah. Masalah yang sering timbul adalah bahwa pengelolaan limbah dianggap akan menambah biaya tanpa disertai manfaat yang dapat diukur secara kuantitatif. Di sector industri, makin tingginya kriteria baku mutu air, makin berfungsinya unit pengolah limbah cair industri, makin ketatnya kontrol terhadap pencemaran air, maka akan makin menambah kuantitas limbah padat (lumpur) hasil proses pengolahan limbah cair, yang menunggu untuk dikelola lebih lanjut. Banyak dijumpai bahwa dari limbah lumpur ini dikeluarkan limbah berbahaya dan beracun. Dapat dikatakan bahwa dalam sektor ini pemerintah relative belum mengantisipasi secara baik, sehingga banyak limbah lumpur ini di buang tanpa melalui suatu proses yang baik. Sebagian dari limbah padat tersebut diurug dalam lahan yang belum disiapkan secara baik, atau dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah kota, atau disimpan dalam lingkungan industri tersebut untuk diproses lebih lanjut menuju pusat pengolah limbah B-3 seperti yang terdapat di Cibinong yang dikelola oleh Waste Management Indonesia, atau bahkan dibuang kembali ke badan air dalam bentuk lumpur, seperti yang banyak dipraktekkan dalam proses penjernihan air minum. Beberapa jenis limbah ini dimanfaatkan sebagai penyubur tanah karena memang berasal dari limbah yang memungkinkan untuk itu.

1.2  Tujuan Penulisan
Tujuan utama dalam penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat yang harus diselessaikan sebagai salah satu tugas dalam menganalisa timbulan sampah yang ada di sekitar lingkungan kita, serta sebagai salah satu bahan penilaian oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan.Dan juga sebagai hasil yang didapat dari kegiatan belajar mengajar selama berada di semester 4.
















BAB 2 DASAR TEORI
2.1 Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Menurut beberapa sumber, ada beberapa pengertian sampah yaitu antara lain:
  1. Sampah (waste) adalah zat-zat / benda-benda tidak berfungsi atau tidak terpakai lagi, baik yang berasal dari rumah-rumah maupun dari sisa-sisa proses industri.
  2. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).
  3. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. (Istilah Lingkungan uyntuk Manajemen, Ecolink, 1996).
  4. Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula. Sampah adlah sumberdaya yang tidak siap pakai. Sampah adalah limbah yang bersifat padat, yang terdiri dari zat organic dan zat anorganik, yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. (DPU. 1990).
  5. Sampah adalah semua buangan padat yang dihasilkan dari seluruh kegiatan manusia dan hewan yang tidak berguna atau tidak diinginkan (Tchobanoglous, Theiseen dan Eliassen, 1993).
  6. Sampah sebagai limbah
Sampah sebagai sumber pencemar lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan pengotoran lingkungan, pencemaran air, tanah, tempat berkembangnya bibit penyakit, penyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Selain itu sering pula timbunan sampah merusak keindahan kota dan menimbulkan bau yang kurang enak.
Pengertian sampah diatas, sampah dapat diartikan sebagai limbah pada sisa aktivitas manusia/masyarakat, tidak terpakai, dapat bersifat organik maupun anorganik; karena membahayakan kesehatan lingkungan harus dibuang/ disingkirkan/dikelola dari lingkungan.Dengan demikian diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk mengelola sampah perkotaan.

2.2 Jenis-jenis sampah
a.)Berdasarkan sumbernya:
1.Sampah alam
2.Sampah manusia
3.Sampah konsumsi
4.Sampah nuklir
5.Sampah industri
6.Sampah pertambangan

b.) Berdasarkan sifatnya
·         Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;
http://anekamesin.com/wp-content/uploads/2012/05/sampah-organik.jpg
·         Sampah anorganik-tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;
c.)Berdasarkan bentuknya
1. Sampah Padat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcYQgw2RgzwcVR5QqeABMpmNp8rh2DtAEEvbidDhQk97kFpps2GqX3dTqR6y41SVxz5DOD2ezn0ki1Pu5LVcZ5N3bftnn3mO-WrF-mnClv62idzaowb_17K2TctnCKa0NiCbt0-Whcg6Q/s400/sampah+padat.jpg
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
- Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
- Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
- Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
- Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain- lain.

2. Sampah Cair
http://m.energitoday.com/uploads/2013/08/limbah-cair.jpg
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
- Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
- Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.

3. Sampah alam
http://www.bisnisup.com/wp-content/uploads/2013/11/sampah-organik.jpg
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

4. Sampah manusia
http://static2.businessinsider.com/image/4e56573e49e2aeea63000051/ski-down-a-slope-of-human-waste-at-this-arizona-resort.jpg
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
5. Sampah Konsumsi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEils9RVn6zcZlKSlhLHi1fIYiTwbAgYrEIBhQXZvCp7r_WXcYc3atx4fSvEzV1Lurn37F2PKFuVh2B818eUlfVhT38DrZAgLz1zUpLk2_CXpc_xlIE7KQV8i3oySZr9fouT6eLYDP9ZGi98/s320/DSC_5706.JPG
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
6. Limbah radioaktif
http://yudhipri.files.wordpress.com/2011/03/limbah-radioaktif.jpg
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia.Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

2.3 Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Sampah
1. Dampak terhadap Kesehatan
http://img.carapedia.com/images/article/surat%20izin%20sakit.jpg
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
- Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia).Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
- Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg).Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
2. Dampak terhadap Lingkungan
http://www.artikellingkunganhidup.com/wp-content/uploads/2011/10/PU-04-Polusi-Pabrik.jpg
Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
Macam pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air.Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) mislnya air raksa (merkuri), chrom, timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat karena B3 didalamnya dapat meresap ke sumur penduduk.Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.
3. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
http://akumassa.org/wp-content/uploads/2010/01/dsc_0511.jpg
- Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yangburuk karena sampah bertebaran dimana-mana.
- Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
- Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
- Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

2.4 Manfaat Sampah
1. Sebagai pupuk organik untuk tanaman.
http://images.harianjogja.com/2012/04/pupuk-organik-mitra-adenium.blogspot.com_.jpg
Limbah dari sampah organik dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanaman dengan menyulap sampah menjadi kompos. Kompos dapat memperbaiki struktur tanah, dengan meningkatkan kandungan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air dalam tanah.

2. Sumber humus.
http://valkauts.files.wordpress.com/2012/04/humus.jpg
Sampah orgnaik yang tenah membusuk seperti dapat menjadi humus yang dibutuhkan untuk tanah untuk menjaga kesuburan tanah.serta menjadi sumber makanan yang baik bagi tumbuh-tumbuhan, meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, mencegah pengerukan tanah, menaikkan aerasi tanah, menaikkan foto kimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik racun.
3. Sampah dapat didaur ulang.
http://nacut3.files.wordpress.com/2010/09/daur-ulang1.jpg
Limbah sampah dari plastik dan kertas dapat didaur ulang menjadi berbagai barang yang bermanfaat seperti menjadi produk furnitur yang cantik.atau didaur ulang kembali menjadi bahan baku pembuatan produk plastik atau kertas.
4. Dijadikan bahan bakar alternatif.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnYGhhwJXE2KXb7ngv37j39Y-vEP4DCkndB23t5BMCCX0tCAFzBuVLyjG9Y9oRox49LLlysmzGptCt7De9N8nJcm0aeaD0v9u6ziJPEKAj_vkCmINKa12tMGm4l5E4tX4pLfjtVCSjK7M/s400/tripod+4m.png
Pembusukan sampah dapat menghasilkan gas yang bernama gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kebutuhan rumah tangga atau industri kecil.
5. Menjadi sumber listrik.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/10/Gluehbirne_2_db.jpg
Secara tidak langsung sampah dapat dijadikan sumber listrik alternatif dengan cara merubah sampah agar menghasilkan gas metana, dimana gas ini dapat dijadikan bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik.
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Analisa Jumlah Penduduk dan Proyeksinya
jumlah penduduk pada kondisi sekarang beserta proyeksinya untuk perencanaan 5 tahun ke depan. untuk menghitung jumlah penduduk proyeksinya 5 tahun ke depan menggunakan metode geometric dengan persamaan sebagai berikut:
dimana :
Pn        = jumlah penduduk pada tahun rencana ( jiwa )
Po        = jumlah penduduk pada tahun inisial ( jiwa )
r           = rasio pertambahan penduduk ( % )
n          = tahun proyeksi
berdasarkan hasil pengumpulan data jumlah penduduk  adalah sebagai berikut:
No
Tempat
Jumlah
KK
Jumlah
Penduduk
1.
RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai Desa Sungai Raya Dalam
62
309

sedangkan rasio pertambahan penduduk untuk wilayah kab. Kubu Raya secara rata-rata adalah 2,14 % pertahun ( Kubu Raya Dalam Angka, 2012), sehingga jumlah penduduk hasil proyeksi adalah sebagai berikut :
1.)Proyeksi penduduk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai Desa Sungai Raya Dalam tahun 2015 adalah :
Po        = 309 jiwa ( 2012 )
n          = 3
r           = 2,14/100
Pn        = 309 ( 1 + 2,14/100 )3 = 329 jiwa
2.) Proyeksi penduduk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai Desa Sungai Raya Dalam tahun 2016 adalah :
Po        = 309 jiwa ( 2012 )
n          = 4
r           = 2,14/100
Pn        = 309 ( 1 + 2,14/100 )= 336 jiwa
3.) Proyeksi penduduk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai Desa Sungai Raya Dalam tahun 2017 adalah :
Po        = 309 jiwa ( 2012 )
n          = 5
r           = 2,14/100
Pn        = 309 ( 1 + 2,14/100 )5 = 343 jiwa
4.) Proyeksi penduduk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai Desa Sungai Raya Dalam tahun 2018 adalah :
Po        = 309 jiwa ( 2012 )
n          = 6
r           = 2,14/100
Pn        = 309 ( 1 + 2,14/100 )6 = 350 jiwa

5.) Proyeksi penduduk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai Desa Sungai Raya Dalam tahun 2019 adalah :
Po        = 309 jiwa ( 2012 )
n          = 7
r           = 2,14/100
Pn        = 309 ( 1 + 2,14/100 )7 = 358 jiwa
6.) Proyeksi penduduk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai Desa Sungai Raya Dalam tahun 2020 adalah :
Po        = 309 jiwa ( 2012 )
n          = 8
r           = 2,14/100
Pn        = 309 ( 1 + 2,14/100 )8 = 366 jiwa
No
Tahun Proyeksi
RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai ( jiwa )
1
2015
329
2
2016
336
3
2017
343
4
2018
350
5
2019
358
6
2020
366
            hasil analisa perhitungan 2015



3.2 Analisa Jumlah Timbulan Sampah dan Proyeksinya
jumlah timbulan sampah berbanding lurus dengan jumlah penduduk dalam artian semakin banyak jumlah penduduk di suatu tempat maka semakin besar pula jumlah timbulan sampah  yang dihasilkan. selain itu tingkat perekonomian serta gaya hidup juga menentukan besarnya jumlah timbulan sampah berdasarkan standar SNI 04 – 1993 – 03 jumlah timbulan sampah untuk kota kecil adalah 2,50 – 2,75 liter/orang/hari. sehingga jumlah timbulan sampah perharinya adalah :
jumlah sampah = ( 2,75 liter/orang/hari x jumlah penduduk ) / 1000 =   hari/M3
1.)perhitungan jumlah timbulan sampah RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai tahun 2015 adalah sebagai berikut :
-        jumlah penduduk tahun 2015 = 329 jiwa ( hasil perhitungan proyeksi )
-        standar timbulan sampah        = 2,75 liter/orang/hari
-        pelayanan sampah 80 % ( untuk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai  )
-        jumlah timbulan sampah ( 2015 )        = ((2,75 L/org/hari X 329 0rg ) / 1000)X 80 % = 0,7238 M3/hari
2.)perhitungan jumlah timbulan sampah RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai tahun 2016 adalah sebagai berikut :
-        jumlah penduduk tahun 2015 = 336 jiwa ( hasil perhitungan proyeksi )
-        standar timbulan sampah        = 2,75 liter/orang/hari
-        pelayanan sampah 80 % ( untuk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai  )
-        jumlah timbulan sampah ( 2015 )        = ((2,75 L/org/hari X 336 0rg ) / 1000)X 80 % = 0,7392 M3/hari
3.)perhitungan jumlah timbulan sampah RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai tahun 2017 adalah sebagai berikut :
-        jumlah penduduk tahun 2015 = 343 jiwa ( hasil perhitungan proyeksi )
-        standar timbulan sampah        = 2,75 liter/orang/hari
-        pelayanan sampah 80 % ( untuk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai  )
-        jumlah timbulan sampah ( 2015 )        = ((2,75 L/org/hari X 343 0rg ) / 1000)X 80 % = 0,7546 M3/hari
4.)perhitungan jumlah timbulan sampah RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai tahun 2018 adalah sebagai berikut :
-        jumlah penduduk tahun 2015 = 350 jiwa ( hasil perhitungan proyeksi )
-        standar timbulan sampah        = 2,75 liter/orang/hari
-        pelayanan sampah 80 % ( untuk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai  )
-        jumlah timbulan sampah ( 2015 )        = ((2,75 L/org/hari X 350 0rg ) / 1000)X 80 % =  0,7700 M3/hari
5.)perhitungan jumlah timbulan sampah RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai tahun 2019 adalah sebagai berikut :
-        jumlah penduduk tahun 2015 = 358 jiwa ( hasil perhitungan proyeksi )
-        standar timbulan sampah        = 2,75 liter/orang/hari
-        pelayanan sampah 80 % ( untuk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai  )
-        jumlah timbulan sampah ( 2015 )        = ((2,75 L/org/hari X 358 0rg ) / 1000)X 80 % =  0,7876 M3/hari
6.)perhitungan jumlah timbulan sampah RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai tahun 2020 adalah sebagai berikut :
-        jumlah penduduk tahun 2015 = 366 jiwa ( hasil perhitungan proyeksi )
-        standar timbulan sampah        = 2,75 liter/orang/hari
-        pelayanan sampah 80 % ( untuk RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai  )
-        jumlah timbulan sampah ( 2015 )        = ((2,75 L/org/hari X 366 0rg ) / 1000)X 80 % = 0,8052 M3/hari
No
Tahun proyeksi
RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai ( pelayanan 80 % )
(M3/hari )
1
2015
0,7238
2
2016
0,7392
3
2017
0,7546
4
2018
0,7700
5
2019
0,7876
6
2020
0,8052
hasil analisa perhitungan 2015
3.3 Analisa System Pengumpulan Sampah Dari Rumah ke TPS
berdasarkan pengamatan di lokasi RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai sebagian besar masyarakat memandang pengumpulan sampah yang paling efektif adalah menggunakan kantong yang dikumpul dihadapan rumah masing-masing atau menggunakan tong sampah, kemudian petugas kebersihan yang ditugaskan oleh RT setempat untuk mengumpulkan sampah tersebut dengan mengambilnya dari rumah kerumah menggunakan kendaraannya untuk dibawa ke TPS terdekat.
perhitungan kotak sampah :
-        volume timbulan sampah standar SNI untuk kota kecil 2,75 l/org/hr
-        jumlah 1 KK 5 orang
-        durrasi pengumpulan sampah 3 hari sekali
-        volume sampah dalam 3 hari = (2,75 L/org/hr X 5 org X 3 hr )/ 1000 = 0,0413 M3
perhitungan dimensi tong sampah :
-        volume = 0,35 x 0,35 x 0,50 = 0,0613 M3
-        bahan dari kayu





3.4 Analisa Jumlah Tempat Pembuangan Sementara ( TPS ) Sampah dan Proyeksinya
Analisa tempat pembuangan sementara dapat di rencanakan dengan beberapa alternative, pertama TPS dapat direncanakan dengan pasangan batako, yang harganya murah dan perawatannya tidak terlalu mahal, sedangkan yang yang kedua adalah TPS dapat direncanakan dengan menggunakan TPS container. keuntungan pemasangan TPS dengan sistem container adalah dimana system ini mudah dipindahkan. apabila kita menganggap tempat tersebut sudah tidak layak lagi untuk dipasang TPS maka kita langsung dapat memindahkannya. dalam perencanaan ini dibuat dua model, hal ini mengingat volume sampah yang ada masih belum terlalu besar, maka dibuat dalam dua model dengan perbandingan 50 % batako, 50 % container.
a.) perhitungan jumlah TPS menggunakan pasangan batako
perhitungan jumlah TPS adalah sebagai berikut:
1.      TPS pasangan batako dengan dimensi :
·         panjang      = 2,00 m
·         lebar          = 1,50 m
·         tinggi         = 1,20 m
maka volume TPS adalah = 2,00 x 1,50 x 1,20 = 3,60 M3 .
jika jumlah timbulan sampah yang terlayani 80 % untuk kondisi pada tahun ( 2020 ) adalah : 0,8052 M3 / hari, maka jumlah TPS yang diperlukan sekarang untuk jenis batako adalah :
nTPS = ( VS/VT ) x fg
dimana :
nTPS   = jumlah TPS yang diperlukan
VS       = volume timbulan sampah (M3 / hari ) = 0,8052 M3 / hari.
VT       = volume dimensi TPS pasangan batako (M3 ) = 3,60 M3
BJ        = berat jenis sampah = 1,30
frekuensi pengangkutan = 3 hari sekali
jumlah TPS yang diperlukan di RT 05 / RW 06 Komplek Bhayangkara Permai tahun 2020 adalah :
nTPS2020 = ( 0,8052 M3 / 3,60 M3 ) x 1,30 x 3 = 0,8723 buah TPS » 1 buah TPS.
b.) model TPS batako










BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dilihat dari Aspek Teknis Operasional, pemisahan sampah tidak dilakukan di sumber penghasil sampah, pemisahan sampah dilakukan di TPS.Pada dasarnya limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah, meskipun demikian pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena masih banyak pula kita jumpai limbah atau sampah disungai dan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir serta kerusakan lingkungan lainnya.
4.2 Saran
Sebaiknya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat penting.itu semua harus dilakukan dengan kesadaran masing-masing individu.










DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar